Di dunia maupun dilangit tidak ada yang tidak mengenal
seorang ibu. Begitulah derajat seorang ibu diibaratkan. Ibu adalah seorang
wanita terhebat, terkuat dengan segala tanggung jawab yang diembannya. Sudah
takdirnya ibu harus mengandung, menyusui, mendidik, menjaga dan menyayangi
anak-anaknya. Ketika seorang ibu sedang mengandung bayi yang ada diperutnya,
ibu tidak pernah sekalipun mengeluh kesusahan atau bahkan menyesal telah
mengandung. Dengan sifatnya yang lembut dan penuh kasih sayang ibu menunggu
kelahiran bayi yang dikandungnya. Selama itu ibu menjaga dan memastikan kesehatan
kandungan agar saat bayi yang dikandungnya terlahir dengan sempurna tanpa
kekurangan apapun. Cinta dan sayang yang nyata dari seorang ibu yang tidak
dapat dibantahkan.
Tiba waktunya bayi yang dikandung akan lahir kedunia. Dimana saat seperti itu
ibu mempertaruhkan hidupnya dan segala kemampuannya untuk melahirkan bayinya.
Rasa sakit tidak dipedulikannya lagi, dia hanya terus memikirkan dan berjuang
demi menyelamatkan buah hatinya itu. Pada saat itulah didalam hati dan
pikirannya hal yang terpenting dan alasan dia hidup di dunia adalah untuk
bayinya. Cinta yang sejati dan hakiki adalah cinta ibu.
Setelah melewati maut seperti itu, ibu harus menyusui, dan merawat bayinya.
Memandikannya setiap hari, membersihkan kotorannya dan tidak pernah rela
sedikitpun jika kulit lembut bayinya itu terluka. Ibu juga akan menimang dan
menggendong jika bayi selalu menangis dan susah tidur, dan terus membujuk untuk
tidak menangis lagi. Ibu tidak pernah mengeluh sedikitpun, walaupun ibu juga
harus mencuci baju, membersihkan rumah dan memasak. Begitulah rutinitas seorang
ibu setiap harinya, namun ibu selalu ceria dan bahagia asalkan buah hatinya
selalu sehat. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, dia selalu mengutamakan
buah hatinya begitulah cintanya seorang ibu.
Setelah buah hatinya tumbuh menjadi remaja, mulailah seorang anak ingin
menjalani hidupnya dengan caranya sendiri. Mulai mengenal dunia yang
sebenarnya, mulai mengenal cinta dengan lawan jenisnya. Tidak jarang
dikehidupan banyak sekali remaja yang berani membantah ibunya sendiri demi
orang lain. Mereka sanggup membohongi ibunya, mereka sanggup membentak ibunya
bahkan mereka sanggup berbicara kasar dengan ibunya. Begitulah gambaran bahwa
cinta ibu kepada anaknya seperti matahari yang menyinari bumi, tapi cinta anak
kepada ibu seperti angin yang cepat berlalu.
Banyak sekali bentuk cinta dan kasih sayang ibu untuk menjaga anak-anaknya. Dan
banyak pula anak yang menganggap bahwa sikap seorang ibu itu hanyalah sesuatu
yang sangat tidak penting. Satu hal yang sangat penting bahwa tidak ada seorang
pun yang sayang kepada kita dengan sepenuh hati dan tulus kecuali seorang ibu.
Ingatlah bagaimana ibu mengasuh dengan setulus hatinya, ingatlah bagaimana ibu
berbicara dengan lembutnya pada saat kita masih sangat kecil, ingatlah seberapa
besar pengorbanan ibu untuk kita. Dengan mengingat seperti itu tidak akan
pernah sanggup seorang anak berkata kasar kepada ibunya, bahkan untuk berkata
“tidak” kepada ibu akan sangat sulit diucapkan.
Melihat wajahnya adalah
surga bagi seorang anak, ketulusannya tak dapat diperumpamakan. Tiada hal yang
bisa disamakan dengan ketulusannya, cintanya mungkin sering dilihat tidak baik
selalu dianggap sebagai peraturan yang tidak beralasan oleh anaknya. Tapi
kebenarannya adalah cinta yang begitu besarlah alasannya untuk mengatur dan
menjaga anak-anaknya.
“TIDAK PERLU BERSUSAH
PAYAH UNTUK MENCARI KEBAHAGIAAN BAHAGIAKANLAH IBUMU MAKA KAMU AKAN BAHAGIA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar